Perlu Anda ketahui BEP sendiri merupakan singkatan dari Break Event Point. Di mana kondisi ini terjadi saat jumlah pendapatan dan pengeluaran di perusahaan sama. Kejadian ini tentu tidak asing dalam dunia bisnis. Lalu bagaimana cara menghitung BEP, begini ternyata.
Apa Itu BEP?
Secara singkat BEP bisa berarti titik impas atau balik modal dari pengeluaran. Oleh karena itu, istilah tersebut juga diartikan sebagai kondisi saat pengeluaran dan pemasukan sama. Hal ini berarti perusahaan berhasil melewati kerugian. Di mana produksi benar-benar tercover oleh penjualan.
BEP merupakan istilah yang familiar dalam dunia bisnis. Di mana perusahaan tidak mengalami kerugian dan keuntungan di sisi lainnya. Nah, saat itulah bisa diartikan perusahaan sedang di titik BEP. Tinggal mencari keuntungan saja.
Untuk bisa sampai ke titik impas tentu harus melalui perencanaan yang matang. Yaitu memperkirakan besaran produksi sekaligus berapa besar pendapatan yang masuk. Nantinya pendapatan tersebut harus bisa menutupi biaya tetap di perusahaan tersebut.
Cara Menghitung BEP Setiap Unit
Untuk lebih jelasnya maka perlu dijabarkan secara langsung bagaimana cara hitung BEP untuk sampai di titik impas. Nah, tentu saja proses perhitungan ini memiliki rumus. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
PT Suci Kencana ingin memproduksi komputer. Supaya tidak merugi mereka harus tahu seberapa banyak penjualan komputer untuk mencapai titik BEP. Nah, ternyata biaya produksi komputer tersebut memakan biaya hingga Rp 900 juta.
Sedangkan untuk kepastian biaya variabel adalah Rp 2,5 juta. Ketika sampai di pasaran layar komputer ada di harga Rp 5 juta per unitnya. Berapa unit penjualan komputer untuk sampai titik impas?
Biaya Tetap: Rp 900 juta
Biaya Variabel: Rp 2,5 juta
Harga Per unit: Rp 5 juta
Untuk perhitungan BEP berdasarkan formula unit yaitu
BEP = Biaya Tetap Produksi / (harga jual per unit – biaya variabel per unit)
= 900.000.000 / (5.000.000 – 2500.000)
= 900.000.000 / 2.500.000
BEP = 360 (unit)
Sesuai perhitungan di atas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa untuk mencapai titi BEP. Perusahaan harus berhasil menjual 360 unit komputer.
Lalu bagaimana jika hitungan berubah dalam bentuk rupiah. Seberapa banyak pendapatan yang harus dicapai. Ternyata begini caranya.
BEP = biaya produksi / (harga per unit – biaya variabel per unit) x harga unit dalam rupiah
= 900.000.000 / (5000.000 – 2.500.000) x Rp 5.000.000
= 900.000.000 / 2.500.000 x 5.000.000
BEP = 1.800.000.000
Untuk sampai pada titik impas maka PT Suci Kencana harus mencapai penjualan dalam rupiah sebesar Rp 1,8 miliyar. Kendati demikian jumlah ini hanya titik nol. Bukan kerugian maupun keuntungan.
Tujuan Cara Menghitung BEP
Sebagai informasi, mengetahui cara menghitung BEP sangatlah penting. Sebab hal itu berkenaan langsung dengan kelancaran usahanya. Break Event Points punya fungsi yang cukup berdampak pada kemajuan bisnis.
1. Menentukan Kapasitas Produksi
Di poin pertama adalah menentukan kapasitas produksi yang tersisa. Ketika perusahaan tersebut dalam kategori BEP artinya badan usaha tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. Jika sudah melakukan perhitungan akuratdan pasti kembali modal.
Maka saat itulah tinggal mencari keuntungan untuk perusahaan. Hal itu bisa Anda dapatkan melalui total produk yang tersisa setelah melakukan perhitungan BEP. Jadi perusahaan bisa dengan mudah mendapatkan laba maksimum.
2. Menentukan Efisiensi Kerja
Fungsi dari mengetahui nilai BEP adalah anggota perusahaan dapat merencanakan taktik selanjutnya. Langkah mana yang kiranya lebih efisien. Misalnya untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas produksi. Tenaga kerja sebagian bisa ganti dengan mesin.
Kendati demikian memang harus keluar modal untuk beli mesin tersebut. Jadi biaya tetap maupun biaya variabel pasti berubah. Tenaga kerja berkurang, namun tergantikan oleh tenaga mesin yang akan masuk pada biaya tetap.
3. Mengetahui Laba Saat Produk Berubah Harga
Fungsi dari menghitung nilai BEP adalah mengetahui berapa laba yang mungkin Anda peroleh saat harga produk berubah. Sebab boleh jadi salah satu item tersebut mengalami peningkatan.
Baca Juga: Cara menghitung Laba Bersih dan Kotor
Manfaat dari Mengetahui Cara Menghitung BEP
Selain tujuan di atas, nyatanya menghitung BEP juga punya berbagai manfaat. Di mana perhitungan tersebut dapat membantu Anda mengelola usaha. Jadi biaya produksi bisa tertutup sempurna. Tanpa perhitungan ini tentu akan lebih sulit mendapatkan laba. Ini manfaatnya.
- Mengetahui serta mengidentifikasi batas minimum penjualan. Cara merupakan alternatif supaya bisnis tidak mengalami kerugian.
- Proses mendapatkan keuntungan jadi lebih mudah. Jadi bisa tertarget bukan hanya perhitungan awang-awang belaka.
- Setelah proses perhitungan BEP selesai. Maka pemilik usaha bisa membuat pembaruan produk yang sekiranya mampu menghasilkan keuntungan
- Mudah menemukan apa yang menjadi masalah dalam proses distribusi di mana kaitannya erat sekali dengan produksi.
- Membantu mempermudah pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan beberapa faktor pendukung.
Faktor yang Meningkatkan Break Event Point
Estimasi nilai titik impas serta perhitungannya sangat penting sebelum memulai produksi. Untuk meningkatkan nilai BEP ada beberapa cara.
Pertama, meningkatnya penjualan. Di sini hubungannya erat sekali dengan riset pasar. Bagaimana permintaan konsumen terhadap barang tersebut.
Kedua, kenaikan biaya produksi. Menungkatnya nilai BEP juga bisa terjadi saat bahan baku pembuatan mulai mengalami kenaikan. Otomatis perusahaan harus punya biaya tambahan untuk hal tersebut. Bahkan gaji karyawan maupun sewa gedung juga meningkat.
Ketiga, perbaikan peralatan. Membutuhkan biaya tambahan. Estimasi penjualan produk juga pasti bertambah.
Itulah pengertian, tujuan, serta cara menghitung BEP per unit maupun rupiah. Kenaikan angka BEP bisa karena berbagai faktor sesuai penjelasan di atas
Baca Juga : Jasa Laporan Keuangan untuk UMKM di Indonesia.